Analisis Break Even Point sering digunakan dalam perencanaan keuangan. Namun tidak berarti rumus itu tidak dapat digunakan dalam hal yang lain misalnya dalam analisis laporan keuangan. Dalam analisis laporan keuangan kita dapat menggunakan rumus ini untuk mengetahui:
- hubungan antara penjualan, biaya, dan laba;
- struktur biaya tetap dan variabel;
- kemampuan perusahaan memberikan margin untuk menutupi biaya tetap;
- kemampuan perusahaan dalam menekan biaya dan batas di mana perusahaan tidak mengalami laba dan rugi.
Teknik Break Even Point Analysis atau Cost Volume Profit Analysis sering digunakan dalam menganalisis keuangan perusahaan. Model ini mencoba mencari dan menganalisis aspek hubungan antara besarnya investasi dan besarnya volume rupiah yang diperIukan untuk mencapai tingkat laba tertentu.
Dalam perusahaan peranan penjualan sudah jelas yaitu sebagai sumber pembentukan laba. Kita menginginkan agar penjualan dapat menutupi biaya total yang terdiri dari biaya Tetap dan biaya Variabel
Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak dipengaruhi oleh volume kegiatan. Beroperasi atau tidak, biaya ini harus dikeluarkan, misalnya biaya penyusutan, sewa, gaji, dan lain-lain. Sebaliknya semakin banyak volume kegiatan atau produksi semakin rendah per unit biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya pada volume kegiatan. Jika ada kegiatan maka pasti ada biaya variabel ini. Semakin banyak volume kegiatan maka semakin banyak biaya variabel. Namun biaya per unit relatif sama. Misalnya bahan, gaji tenaga kerja langsung, komisi dan lain – lain. Pengetahuan terhadap biaya sangat penting untuk melakukan analisis break even.
Break even point berarti suatu keadaan di mana tidak mengalami laba dan juga tidak mengalami rugi. Artinya Seluruh biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan produksi itu dapat ditutupi oleh penghasilan dari penjualan.