ANALISIS PERBANDINGAN
Analisis perbandingan adalah teknik analisis laporan kuangan yang dilakukan dengan cara menyajikan laporan keuangan secara horizontal dan membandingkan antara satu dengan yang lain, dengan menunjukkan informasi keuangan atau data lain baik dalam rupiah atau dalam unit. Teknik perbandingan juga dapat menunjukkan kenaikan dan penurunan dalam rupiah atau unit dan juga dalam persentase atau perbandingan dalam bentuk angka perbandingan atau rasio.
Tujuan analisis perbandingan ini adalah untuk mengetahui perubahan-perubahan berupa kenaikan atau penurunan pos-pos laporan keuangan atau data lainnya dalam dua atau lebih periode yang dibandingkan.
Perbandingan dapat juga dilakukan antara laporan yang sudah dikonversikan ke angka indeks atau laporan bentuk common size awam. Metode ini dianggap lebih mudah dan lebih sederhana menafsirkannya dibanding laporan aslinya. Dalam melakukan analisis laporan keuangan teknik perbandingan ini kita dapat membandingkannya dengan angka-angka laporan keuangan tahun lalu, angka laporan keuangan perusahaan sejenis, rasio rata-rata industri, dan rasio normatif sebagai perbandingan (yardstick).
Perbandingan antarpos laporan dapat dilakukan melalui:
- Perbandingan dalam dua atau beberapa tahun (horizontal) misalnya laporan keuangan tahun 1993, dibandingkan den laporan keuangan tahun 1994. Perbandingan antara 1996, 1995, 1994, dan seterusnya.
- Perbandingan dengan perusahaan yang dianggap terbaik.
- Perbandingan dÖngan angka-angka standar Industri yang berlaku (Industrial Norm). Di Indonesia standar ini belum tetapi di USA beberapa perusahaan mengkhususkan diri mensupply informasi rasio ini misalnya Moody’s, Standard & Poor dan lain-lain.
- Perbandingan dengan budget (anggaran).
- Perbandingan dengan bagian, divisi, atau seksi yang ada dalam suatu perusahaan.
Dalam upaya perbandingan ini kita harus memiliki standard sebagai ukuran lain yang dijadikan untuk membandingkan laporan yang kita miliki. Tanpa standar pembanding itü kita tidak akan dapat menilai keadaan atau posisi perusahaan yang dinilai. Dalam melakukan perbandingan ini perlu diyakinkan bahwa:
- Standar penyusunan laporan keuangan harus sama.
- Size dari perusahaan yang dibandingkan harus diperhatikan bukan berarti harus sama.
- Periode laporan yang dibandingkan harus sama khususnya untuk laporan laba rugi dan komponennya. Tidak diperkenankan laporan Laba/Rugi satu tahun dibandingkan dengan laporan LabaRugi satu semester.